Seberapa Pentingkah Rebranding dengan Melakukan Relogoing?

red-deliciuos.jpgMengganti logo perusahaan. Seberapa Pentingkah?

Sekilas, merubah logo atau relogoing terkesan merupakan suatu hal yang sepele dan tidak terlalu perlu. Bahkan banyak yang beranggapan kalau merubah logo adalah pekerjaan yang hanya menghambur-hamburkan uang. Tetapi kalau kita perhatikan lebih jauh, ternyata dibalik logo itu tersimpan banyak nilai-nilai strategis yang memiliki peran sangat berarti bagi sebuah perusahaan.


Seperti misalnya, salah satu nilai strategis yang cukup penting, adalah strategi penciptaan identitas merek yang lebih kuat. Dengan melakukan perbaikan logo, sebuah perusahaan dapat menciptakan brand awarness yang lebih baik. Brand disini tidak sebatas pada sebuah produk saja. Tetapi juga bisa merupakan corporate brand.
Contoh corporate brand yang memiliki identitas yang kuat adalah Microsoft.

Selain itu, dengan perubahan logo, perusahaan dapat mengkomunikasikan visinya dengan lebih tepat. Karena, seiring dengan perjalanan waktu, visi dari perusahaan bisa semakin beragam.

Kita ambil contoh Xerox. Salah satu perusahaan besar dari Amerika ini melakukan perubahan logo pada September tahun 2003 lalu. Xerox mengembalikan kata “Xerox” ke dalam logo korporat[1]. Menurut Xerox, strategi relogoing ini dilakukan karena logo lama yang bersimbol huruf X sudah tidak dapat memperkuat jasa layanan Xerox yang semakin beragam. Relogoing dimaksudkan untuk memperkuat brand awarness Xerox sebagai sebuah perusahaan konsultan, jasa manajemen dokumen, dan teknologi digital.

Satu lagi, perubahan logo juga mampu mengkomunikasikan perubahan budaya dan persepsi perusahaan yang lebih baik. Lihat saja BNI. Setelah BNI melakukan relogoing, customer mampu menangkap perubahan budaya BNI yang tercermin dari pelayanan yang semakin baik. Alhasil, persepsi customer terhadap BNI pun semakin lebih baik.

Kesimpulannya, logo memiliki peran yang sentral dalam mengkomunikasikan nilai-nilai strategis seperti visi, budaya dan identitas perusahaan. Dan ketika nilai-nilai tersebut sudah sulit untuk dikomunikasikan melalui logo yang ada, maka mau tidak mau perlu dilakukan langkah relogoing.

Kebutuhan relogoing ini ternyata juga dirasakan oleh Phapros sebagai salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Phapros merasa perlu untuk melakukan trnasformasi yang bisa menjadikannya sebagai perusahaan yang kuat dan berwibawa.

Kalau kita amati dari logo Phapros terbaru, memang terlihat adanya value indicator yang bisa mencerminkan adanya transformasi visi, budaya dan persepsi perusahaannya. Pertama, tiga lingkaran yang terdapat pada logo menunjukan visi Phapros sebagai perusahaan “Penebar Perumbuhan”. Artinya, Phapros ingin menjadi perusahaan yang mampu memberikan kesejahteraan bagi ketiga stakehoder-nya, yaitu people, customer, dan shareholder. Sekaligus juga, Phapros memiliki visi untuk masuk ke dalam lima besar perusahaan farmasi di Indonesia.

Kedua, penulisan logo Phapros secara bold, italic dan sederhana akan meningkatkan brand awarness Phapros sebagai perusahaan yang mantap, dinamis, modern dan lugas. Dengan begitu, di masa depan Phapros akan mudah mengahdapi perubahan-perubahan dan persaingan yang semakin sophisticated.

Ketiga, Phapros ingin menjadi perusahaan yang memiliki budaya inovatif dan dinamis. Hal itu terlihat dari bentuk ligkaran pada logo yang melambangkan ketidakterbatasan dan kemampuan untuk berkembang. Selain itu, bentuk lingkaran yang semakin besar mencerminkan terus lahirnya ide-ide baru dalam melakukan inovasi baik dari segi produk maupun layanan. Tentunya, dengan logo baru ini juga Phapros ingin menciptakan nilai-nilai kekeluargaan dan keakraban dalam budaya Phapros.

Memang, sebagai perusahaan yang bergerak di industri farmasi, Phapros harus senantiasa tampil sebagai yang terdepan dengan segala bentuk inovasinya. Saat ini, salah satu bentuk inovasi yang berhasil dilakukan Phapros adalah mengembangkan produk-produk yang berbahan baku lokal. Produk-produk yang menggunakan brand Agromedicine ini akan menjadi keunggulan yang mampu meningkatkan pertumbuhan perusahaan.

Melalui logo terbarunya, Phapros juga ingin menunjukan semangat kedinamisan dari budaya di dalam perusahaan. Kedinamisan adalah unsur penting dalam setiap perusahaan. Karena itu, Phapros ingin menjadi perusahaan yang senantiasa mengikuti perkembangan jaman, tidak terpaku dengan keadaan sekarang, dan selalu berpikir untuk maju.

Nah, apa yang dilakukan Phapros, termasuk juga Xerox, telah menunjukan bahwa relogoing itu sangat penting. Relogoing bisa menjadi sebuah momen bagi Phapros dalam melakukan transformasi perusahaan agar dapat merealisasikan visinya menjadi yang terdepan dalam industri farmasi di Indonesia. Sedangkan bagi Xerox, relogoing menjadi momen dalam memperkuat brand awarness-nya sebagai sebuah perusahaan konsultan, jasa manajemen dokumen, dan teknologi digital.

Akhirnya, kita bisa melihat pentingnya peran relogoing bagi perusahaan. Sangat perlunya perusahaan untuk menciptakan atau memperbaiki logo sehingga mampu memberi kesan kuat terhadap identitas merek perusahaan. Dan tentunya, logo atau strategi relogoing tidak lagi menjadi suatu hal yang sepele. Tetapi bisa menjadi sebuah titik awal yang dapat membawa perusahaan kepada perubahan yang bisa bermanfaat bagi people, customer dan shareholder-nya.

Nah, kalau menurut Anda, seberapa pentingkah mengganti logo?***

Tulisan ini dibuat penulis ketika menjadi business analyst di MarkPlus&Co


[1] “Ganti Logo: Berharap Berubah”, Majalah Marketing November 2004

Leave a comment