Baru-baru ini Bintangin, produksi dari PT Bintang Tujuh, menggebrak pasar dengan iklannya yang cukup menarik dan sedikit nyeleneh “mau minum obat masuk angin aja kok mesti pintar”. Hal ini jelas ditujukan untuk menciptakan awareness konsumen akan keberadaan produk baru di kategori obat masuk angin. Namun, apakah Bintangin akan mampu menggeser awareness produk-produk lainnya pada tahun 2008?
Continue reading “Sekilas Persaingan Obat Masuk Angin”
Kuku Bima Memimpin Pasar Suplemen Penambah Gairah Pria
Riset yang dilakukan MARS memperlihatkan bahwa selama tahun 2007, Kuku Bima yang diproduksi PT Sido Muncul terus mendominasi tingkat awareness untuk suplemen penambah gairah pria. Kemudian diikuti oleh Irex yang diproduksi PT Bintang Toedjoe dan berturut-turut ada Pilkita dan Hemaviton.
Continue reading “Kuku Bima Memimpin Pasar Suplemen Penambah Gairah Pria”
Dominasi Nokia dan Peluang di Segmen Usia
Dari tahun ke tahun, persaingan antarpelaku pasar di kategori Industri telekomunikasi semakin ketat. Persaingan ini tidak hanya terjadi di kalangan operator telekomunikasi, namun juga untuk kategori penyedia handphone (HP) seperti Nokia, Samsung, dan lainnya. Persaingan ini pun semakin panas ketika para operator menyediakan layanan berbasis CDMA.
Continue reading “Dominasi Nokia dan Peluang di Segmen Usia”
Mampukah Powerade Menyalip Pocari Sweat?
Bila saat ini Anda sering menonton televisi, Anda tentu akan melihat iklan yang sangat agresif dari Powerade. Dengan berbagai versi, Powerade berusaha menampilkan iklan-iklan yang cukup menarik perhatian. Tujuannya jelas, Powerade berusaha untuk membuat pemirsa aware secara spontan terhadapnya. Dengan begitu, Powerade akan memiliki ungkitan yang cukup kuat untuk bisa bersaing dengan para pemain yang telah bertarung sebelumnya di pasar minuman isotonik.
Continue reading “Mampukah Powerade Menyalip Pocari Sweat?”
Joy Tea Green Berusaha Menyaingi Nu & Frestea
Baru-baru ini Sosro mengeluarkan Joy Tea Green, inovasi terbaru teh hijau dalam kemasan botol. Secara jelas terlihat bahwa Joy Tea Green sengaja dimaksudkan untuk melawan produk-produk dalam kemasan botol. Seperti misalnya Frestea kemasan botol. Memang, selain dalam kemasan botol plastik, Frestea Green telah lama dikemas dalam botol.
Sosro ternyata cukup paham bahwa pasar untuk minuman dalam kemasan botol tidaklah kecil. Pasar ini banyak terbentuk dari pedagang-pedagang eceran pinggir jalan dan konsumen yang bersifat praktis. Artinya, konsumen yang ingin kemudahan dalam mendapatkannya dan mengkonsumsinya saat itu juga.
Continue reading “Joy Tea Green Berusaha Menyaingi Nu & Frestea”
Top Of Mind Brand Perbankan Syariah 2007
Bank Indonesia (BI) telah menargetkan pencapaian pangsa pasar perbankan syariah sebesar 5 persen dari total pasar perbankan nasional pada akhir tahun 2008. Bila melihat data yang dipublikasikan BI, sampai dengan September 2007 total aset perbankan syariah masih sebesar Rp 30,145 triliun. Bila dibandingkan terhadap total pangsa pasar perbankan nasional, pangsa pasar perbankan syariah masih sebesar 1,66 persen. Untuk itu, dibutuhkan sebuah strategi dalam meningkatkan brand awareness dari perbankan syariah. Dengan begitu, diharapkan pangsa pasar perbankan syariah akan meningkat juga.
Continue reading “Top Of Mind Brand Perbankan Syariah 2007”
Dominasi Tak Terkalahkan Pepsodent
Variabel yang paling menentukan bagi kesuksesan sebuah produk adalah kepuasan dan loyalitas pelanggan. Untuk membuat konsumen puas, tidaklah mudah. Apalagi membuat konsumen menjadi loyal. Butuh sebuah strategi marketing yang benar-benar mumpuni. Strategi yang mampu membuat konsumen setia pada produk, atau bahkan dengan rela menyarankannya kepada konsumen lainnya.
Salah satu produk yang berhasil membuat konsumennya puas dan loyal adalah Pepsodent. Riset MARS menunjukan bahwa selama tahun 2007, merek pasta gigi yang paling sering digunakan konsumen adalah Pepsodent. Tak tangung-tangung, dari seluruh responden di Jakarta, sebanyak 81,8% memilih Pepsodent dibandingkan produk lainnya.
Continue reading “Dominasi Tak Terkalahkan Pepsodent”
Dinamika Interaksi, Taksonomi, dan Pembentukan Cluster Saham di BEJ (Bursa Efek Jakarta) Pada Masa Krisis Politik 1998-1999
Pada tahun 2009, Indonesia akan menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu) untuk yang kesekian kalinya. Tentunya, perhelatan besar yang melibatkan semua unsur politik akan sangat berpengaruh terhadap dunia ekonomi, khususnya pasar modal. Untuk itu, penulis telah menginvestigasi dinamika interaksi antar saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada masa krisis politik 1998-1999 yang ditunjukan dengan nilai koefisien korelasinya. Nah, berdasarkan hasil penelitian ini, penulis berharap para pelaku dunia investasi, khususnya investor, dapat melihat lebih jelas apa yang terjadi pada pasar modal ketika kegiatan politik sedang mencapai puncaknya pada pemilu 2009. Penulis menganalogikan intervensi politik saat pemilu terhadap saham-saham di pasar modal seperti intervensi panas terhadap partikel-partikel dalam suatu material. Untuk itu, penulis menggunakan tools (formula) yang biasa digunakan dalam ilmu fisika material untuk menganalisis perilaku partikel.
Berdasarkan distribusi makroskopis yang teridentifikasi dari pasar saham BEJ pada periode tersebut, penulis menemukan bahwa faktor politik sangat signifikan mempengaruhi interaksi pergerakan antar saham. Semakin tinggi temperatur politik maka akan semakin tinggi pula sinkronisasi pergerakan antar saham, dan berasosiasi dengan semakin tinggi risiko dari portofolio saham. Dengan menggunakan metode ultrametricity dan ultrametric clustering structure penulis menemukan struktur hirarkis (taksonomi) antar saham dan cluster-cluster yang terbentuk untuk beberapa studi kasus penelitian. Identifikasi cluster-cluster ini sangat penting dan memudahkan Investor dalam membentuk portofolio yang efisien, dimana risiko portofolio akan semakin kecil bila portofolio dibentuk berdasarkan saham-saham yang berasal dari cluster yang berbeda.
Kata kunci: ekonofisika, koefisien korelasi, struktur hirarkis, cluster saham.
Implementasi Integrated Knowledge Management dalam Menumbuhkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang Berdaya Saing Tinggi dan Sinergis dengan Perbankan
Ketika batasan-batasan perdagangan menjadi semakin tipis, maka dunia akan menjadi borderless world. Artinya, setiap negara bebas untuk memasarkan produknya ke negara lain. Dan satu-satunya cara untuk menjadi pemenang adalah dengan memiliki daya saing tinggi dan terus melakukan inovasi. Saat ini, salah satu cara populer agar UMKM dapat berdaya saing tinggi adalah dengan implementasi knowledge management (KM). Namun, karena karakter UMKM yang berbeda dengan korporasi, maka implementasi KM tidak seluruhnya sama. Untuk itu, tulisan ini menawarkan model integrated knowledge management, sebuah KM terintegrasi yang mampu memfasilitasi seluruh cluster UMKM di tiap propinsi di Indonesia dan mampu berkolaborasi dengan dunia perbankan dan institusi lainnya. Sehingga, target yang dihasilkan dapat tercapai. Yaitu, menjadi UMKM berdaya saing tinggi, tumbuh berkembang, dan kuat dengan bantuan akses permodalan dari perbankan.
Kata kunci: Integrated Knowledge Management, UMKM, Daya saing, Perbankan.
Brand Communication Perbankan Syariah
Bagi para pelaku perbankan syariah, saat ini merupakan momen yang cukup menantang dan menguras energi. Kenapa? Karena Bank Indonesia (BI) telah menargetkan pencapaian pangsa pasar perbankan syariah sebesar 5 persen dari total pasar perbankan nasional pada akhir tahun 2008. Jadi, mau tidak mau, para pelaku perbankan syariah harus ekstra keras berusaha merealisasikan target tersebut melalui berbagai ide dan strategi bisnisnya.
Repositioning Industri Indonesia di Pasar Global
Dewasa ini produk-produk Cina gencar memasuki pasar ekspor di banyak negara. Produk-produk Cina tidak hanya masuk ke negara-negara berkembang tapi juga mampu menembus negara-negara maju seperti Amerika dan Eropa. Akibatnya, banyak industri di setiap negara yang khawatir pasar ekspornya akan berkurang. Dan mau tidak mau, setiap industri harus bersiap-siap melakukan repositioning strategi bisnisnya untuk menghadapi persaingan dengan produk Cina, tak terkecuali industri di Indonesia.
Continue reading “Repositioning Industri Indonesia di Pasar Global”
Selling to Very Important Top Officer
Kalau Anda pernah mengunjungi website MarkPlus&Co, SouthEast Asia’s leading integrated marketing and strategy, Anda mungkin akan melihat dua komunitas bisnis berbeda yang terdiri dari Forum dan Globe. Komunitas Forum sengaja terpisah dengan Globe, karena memang komunitas Globe disediakan khusus bagi para pembuat keputusan teratas di sebuah perusahaan seperti Presiden Direktur atau Chief Executive Officer (CEO) maupun pengambil keputusan lainnya.
Strategi Memasarkan Daerah
Anda tentu tidak asing lagi dengan brand ”Enjoy Jakarta”, bukan? Selain itu, Anda tentu juga sudah tidak asing lagi dengan brand-brand seperti “Malaysia: Truly Asia”, “Uniquely Singapore”, “Amazing Thailand”, dan ”Jogja: Never Ending Asia”. Inilah bentuk campaign dari berbagai kota atau negara dalam rangka pemasaran daerah atau marketing places.
Brand Rejuvenation
Menjadi Raja Berkat Partnership
Jika ada pertanyaan, “Apa toko ritel consumer goods yang selalu ada di mana-mana?”, mungkin jawabannya bisa Indomaret atau Alfamart. Tetapi, bila pertanyaannya tentang toko ritel alat-alat pendukung komunikasi, maka semua orang akan ramai-ramai menjawab satu nama, OkeShop!
Sekarang, Waktunya Meraih Pasar Reksadana Syariah
Baru-baru ini, Bloomberg LP menginformasikan bahwa Reksadana Batasa Syariah berada di posisi kedua dari 413 Bond funds di Asia, berdasarkan return year to date terbaik sepanjang 2005. Artinya, Reksadana Batasa Syariah telah membuktikan kepada para investor dan pelaku bisnis keuangan bahwa kinerja sebuah instrumen syariah mampu memberikan keuntungan finansial atau functional benefit yang signifikan kepada investornya.
Continue reading “Sekarang, Waktunya Meraih Pasar Reksadana Syariah”
Aliansi Strategis, Solusi Meningkatkan Pasar Perbankan Syariah
Berdasarkan data dari Bank Indonesia (BI), aset bank syariah sampai dengan bulan Oktober 2006 mencapai Rp 25,06 Triliun. Hasil itu menunjukkan petumbuhan sebesar 33,8 persen dari 18,732 triliun pada Oktober 2005. Bila dibandingkan dengan total pasar perbankan nasional, ternyata aset perbankan syariah masih sangatlah kecil, yaitu kurang dari 2 persen.[1] Untuk itu, penerapan strategi yang tepat dalam menciptakan pangsa pasar yang lebih besar bagi perbankan syariah adalah hal yang sangat perlu dilakukan.
Continue reading “Aliansi Strategis, Solusi Meningkatkan Pasar Perbankan Syariah”
Seberapa Pentingkah Knowledge Management bagi UKM?
Secara umum, lemahnya daya saing merupakan faktor utama yang menyebabkan usaha kecil menengah (UKM) kita kurang berkembang di pasar global. Bila kita telaah lebih jauh, ternyata permasalahannya ada pada kurangnya pengetahuan (knowledge) yang dimiliki dari para pengusaha tersebut. Wajar saja, karena memang mayoritas pendidikan pengusaha kecil menengah di Indonesia masih rendah.
Continue reading “Seberapa Pentingkah Knowledge Management bagi UKM?”
Philip Kotler, Ekonom yang Menjadi Marketer
Beralih profesi ke bidang lain adalah hal lumrah. Namun bila peralihannya ini menjadikan dirinya seorang pakar yang diakui dunia, sebuah fenomena mengagumkan. Itulah Philip Kotler—pakar marketing yang telah menghasilkan banyak buku dan pemikiran, sehingga bisa dimanfaatkan banyak akademisi maupun praktisi di banyak negara.
Continue reading “Philip Kotler, Ekonom yang Menjadi Marketer”