Sejak diluncurkan bulan Mei 2004, Telkom International Call (TIC) 007 berhasil meraih pangsa pasar sebesar 25 persen sampai akhir 2004. Dengan pasar sebesar itu, TIC 007 berhasil mendapatkan revenue (total pendapatan) senilai Rp 509 miliar. Sedangkan sampai akhir Mei 2005, TIC 007 telah berhasil meraih pangsa pasar sebesar 52 persen[1].
Hebat memang kinerja Telkom 007 ini. Meskipun sebelumnya telah hadir terlebih dahulu Sambungan Langsung Internasional (SLI) dari Indosat, dengan kode akses 001 dan 008, Telkom 007 ternyata berhasil menggesernya dan menjadi jawara.
Memang, Telkom 007 merupakan produk yang luar biasa. Lalu, sebenarnya apa yang membuat Telkom 007 berhasil melakukan pencapaian sejauh itu?
Ada tiga keunggulan produk yang di miliki Telkom 007. Pertama, keunggulan tarif yang lebih ekonomis dibandingkan produk lainnya. Walau diluncurkan setelah Indosat 001 dan 008, Telkomsel mampu melakukan strategi pricing yang lebih baik. Sehingga di awal peluncuran, Telkom 007 dapat menangkap segmen pasar yang berorientasi terhadap harga.
Keunggulan lainnya adalah dari sisi teknis dan layanan. Dari segi teknis, Telkom 007 memiliki tiga sentral gerbang internasional (SGI) yang berlokasi di Surabaya, Batam, dan Jakarta. Sedangkan untuk keunggulan layanan, customer base Telkom terdapat di seluruh Indonesia.
Namun Telkom tidak mau berhenti sampai di situ. Untuk menunjang keunggulan teknis dan layanannya, Telkom 007 berhasil melakukan hubungan dengan lebih dari 235 negara dengan lebih dari 8 negara utama untuk direct connection. Kemudian, Telkom juga terus berusaha untuk menambah direct connection-nya ke beberapa negara.
Memang, bisnis SLI 007 cukup cerah bagi PT Telkom. Karena itu, Telkom tidak setengah hati dalam membangun prasarana pendukungnya. Misalnya, untuk menyalurkan trafik ke seluruh dunia, Telkom membangun Sentral Gerbang Internasional di Batam, Jakarta, dan Surabaya yang menghubungkannya ke 235 negara[2].
Selain itu, kerjasama juga dilakukan dengan Telekom Malaysia Berhad (TM) dalam membangun Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Dumai-Melaka sepanjang 150 km dengan investasi 9,3 juta dollar AS. SKKL yang dinamai Dumai-Melaka Cable System (DMCS) ini merupakan langkah strategis manajemen Telkom begitu meraih lisensi sebagai operator sambungan langsung internasional 007 pada Mei 2004. Karena, selama ini jalur komunikasi antara Indonesia dengan Malaysia terbilang sangat padat.
Keseriusan Telkom 007 juga terlihat dengan terus dilakukannya peningkatan layanan operator assisted 107, ISDN International, home century direct dan toll free service. Telkom juga melakukan perluasan dan penambahan infrastruktur internasional seperti DCMS, Hongkong, serta implementasi ground segmen intelsat[3].
Dengan semua usaha itu, Telkom memang benar-benar ingin menciptakan sebuah produk yang mampu memberikan solusi komunikasi bagi pelanggannya. Sebuah sambungan internasional yang tidak hanya mampu menjangkau banyak negara, tetapi juga dengan memberikan kualitas yang jernih dan memuaskan.
Kalau mengacu pada standar sebuah produk yang unggul, Telkomsel telah berhasil melampauinya. Mengapa? Pertama, Telkom 007 berhasil melakukan terobosan dengan memberikan harga yang lebih murah, sehingga bisa dikatakan sebagai price maker. Tentunya, kebijakan harga yang lebih ekonomis tetapi tetap menguntungkan ini benar-benar sebuah strategi yang ampuh.
Selain itu, Telkom melihat bahwa strategi pricing ini patut didukung oleh faktor-faktor lain seperti faktor teknis atau infrastruktur dan layanan yang memuaskan. Jadi, walau dalam jangka pendek Telkom banyak melakukan investasi, namun dalam jangka panjang Telkom 007 akan menjadi sebuah value innovator.
Dengan begitu, customer akan melihat bahwa value yang akan mereka terima akan lebih banyak dibandingkan produk-produk lainnya. Seperti misalnya harga yang lebih ekonomis, suara jernih, dan jangkauan ke lebih banyak negara.
Nah, kalau Telkom 007 mampu melakukan strategi-strateginya secara sustainable, maka dapat dipastikan akan menjadi standar setter bagi produk sejenis. Telkom 007 dapat menjadi great product yang menjadi sebuah benchmark bagi perusahan telkomunikasi yang ingin masuk ke pasar sambungan internasional.
Belajar dari keunggulan Telkom 007, sebuah produk dapat menjadi great product bila didampingi oleh strategi-strategi pendukung lainnya. Mulai dari strategi pricing, diferensiasi yang kuat seperti kekuatan infrastruktur, sampai dengan strategi layanan terhadap customer satisfaction. Nah, kalau semua strategi itu bisa Anda lakukan, maka semua itu akan berujung pada loyalitas customer Anda.
Jadi, untuk bisa memenangkan pasar, ciptakanlah sebuah great product yang benar-benar didukung oleh semua strategi yang Anda miliki.***
[1] http://www.suaramerdeka.com/harian/0506/09/eko14.htm
[2] http://www.kompas.com/kompas-cetak/0502/17/telkom/1562785.htm
[3] http://www.suaramerdeka.com/harian/0506/09/eko14.htm
Tulisan ini dibuat penulis ketika menjadi business analyst di MarkPlus&Co