Baru-baru ini, awal Februari 2006, Toyota mengeluarkan varian terbaru Kijang Innova V Xtra. Pada kesempatan yang sama, Toyota juga meluncurkan Kijang Innova Limited Edition, yaitu Kijang Innova V Luxury dan Kijang Innova G Cruiser.
Memang, sampai dengan bulan Oktober tahun 2005, banyak tipe dan jenis mobil baru yang diperkenalkan. Jumlahnya pun cukup banyak, atau tidak kurang dari 20 jenis yang ikut meramaikan persaingan mobil baru di Indonesia[1].
Namun yang menjadi pertanyaan, kenapa Toyota berani mengeluarkan varian Kijang terbaru? Padahal kalau kita perhatikan, akhir-akhir ini persaingan di kendaraan keluarga jenis multi purpose vehicle (MPV) semakin panas. Sebut saja misalnya persaingan dengan Isuzu Panther, Honda Stream, dan Misubishi Kuda. Belum lagi persaingan di kelas mini MPV dengan Suzuki APV, Daihatsu Xenia dan Honda Jazz.
Tetapi, keberanian yang dilakukan Toyota bukanlah tanpa alasan. Lihat saja, di tahun 2005 ini Kijang Innova telah mencatatkan prestasi penjualan terbaik dengan total penjualan sebanyak 82,950 unit. Hasil penjualan itu pun berhasil mengukuhkan Kijang Innova sebagai pemimpin di kelas MPV dengan penguasaan pasar sebesar 53,8%[2].
Selain itu, pada tahun yang sama, Kijang Innova juga dianugerahi beberapa penghargaan. Diantaranya Indonesian Customer Loyalty Award 2005, IBBA 2005 Indonesian Best Brand Award 2005, dan Indonesian Customer Satisfaction Award 2005.
Tentunya prestasi-prestasi ini menjadi alasan yang kuat bagi Kijang Innova dalam menciptakan produk-produk turunan lainnya. Memang, bila sebuah produk bisa diterima pasar dengan baik dan berhasil mengeluarkan produk-produk turunannya, seperti Kijang Innova, maka secara sederhana produk tersebut bisa dikatakan sebuah great product.
Kalau kita mengacu pada great product model, suatu produk bisa disebut sebagai sebuah great product bila mencakup tiga syarat. Yaitu, produk tersebut harus mampu menjadi standard setter bagi produk lain yang sejenis, menjadi price maker dan juga bisa menjadi value innovator.
Kijang Innova, dalam hal ini, telah mampu menjadi value innovator. Hal itu terlihat dari kemampuannya dalam menciptakan varians baru seperti Innova V Luxury dan Innova G Cruiser. Saat ini, Kijang Innova juga telah berhasil menjadi standar setter sebuah kendaraan yang diciptakan untuk kepentingan keluarga.
Namun memang, untuk bisa menjadi great product dibutuhkan sebuah great management. Artinya, sebuah manajemen yang tidak hanya mencakup manajemen terhadap pelanggan. Tetapi juga harus mampu mengelola brand dari produk tersebut dan juga memanaje portofolio, seperti dalam hal strategi, risiko dan value.
Seperti telah kita tahu, selama ini Toyota berhasil mengelola brand yang kuat terhadap Kijang sebagai kendaraan untuk keluarga. Nah, ketika Toyota menciptakan Kijang Innova sebagai kendaraan keluarga terkini, maka persepsi masyarakat menerima. Sehingga, brand Kijang Innova pun semakin mudah tertanam kuat di benak masyarakat. Dan tidak seperti produk-produk lainnya yang harus menciptakan brand dari awal, yang membutuhkan waktu lebih lama.
Inilah strategi manajemen Toyota yang mampu menciptakan Kijang Innova sebagai sebuah great product, sehingga berhasil menjadi pemimpin pasar.
Memang, kalau kita kembali ke awal, sebuah great product berawal dari sebuah great idea. Dimana, great idea itu bisa dihasilkan dalam sebuah lingkungan yang mendukung. Dengan begitu, akan bisa dilakukan fresh insight yang pada akhirnya bisa memunculkan ide-ide brilian.
Tetapi, lingkungan yang mendukung ini tidak hanya atau selalu berupa laboratorium. Banyak sekali great product yang bisa dihasilkan berdasarkan masukan-masukan dari bagian marketing. Karena para pemasar yang berhubungan langsung dengan pelanggan, maka pemasar tahu betul produk-produk apa saja yang benar-benar diinginkan dan dibuthkan oleh pelanggan.
Seperti yang dikatakan oleh William H. Davidow bahwa while great devices are invented in the laboratory, great products are invented in the marketing department.
Jadi, semua bagian memang berkaitan erat dalam menciptakan sebuah great product. Dan seperti yang dilakukan Toyota, mulai dari pemasar, manajemen sampai dengan bagian riset duduk bersama melakukan brainstorming dalam menciptakan Kijang Innova.
Lalu, bagaimana dengan perusahaan Anda?***
[1] http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=222805&kat_id=148
[2] http://www.kijanginnova.com/article.php?id=214
Tulisan ini dibuat penulis ketika menjadi business analyst di MarkPlus&Co